Kamis, 25 November 2010

DISPEPSIA

DYSPEPSIA
Ternyata dyspepsia itu adalah penyakit yang menyerang usus dan mengindikasikan abnormalitas dalam sistem pencernaan. Dyspepsia lebih sering dikenal dengan nama indigestion (gangguan pencernaan).
Pada umumnya, dyspepsia merupakan sekumpulan sindrom yang mengindikasikan suatu masalah di kerongkongan, perut, atau usus duabelas jari. Gejala utamanya adalah rasa sakit atau tidak nyaman di perut bagian atas. Tetapi, ada pula gejala-gejala lain yang menyertai gejala utama tersebut, seperti:
  • heartburn (rasa panas seperti terbakar di dada bagian bawah)
  • kembung
  • sendawa
  • cepat merasa kenyang
  • mual atau muntah
Dyspepsia disebabkan oleh beragam hal yang dapat ditelusuri berdasarkan kategorinya.
  1. Non-ulcer dyspepsia adalah dyspepsia yang tidak diketahui penyebabnya karena - bila diendoskopi - bagian kerongkongan, perut, atau duodenum terlihat normal, tidak menunjukkan borok sama sekali. Diperkirakan 6 dari 10 penderita dyspesia tergolong dalam kategori ini.
  2. Duodenal and stomach (gastric) ulcers yakni dyspesia yang disebabkan oleh borok di usus duabelas jari atau lambung. Jenis ini kerap dinamai peptic ulcer.
  3. Duodenitis and gastritis atau radang di usus duabelas jari dan/atau lambung. Radang tersebut bisa saja ringan atau parah, tergantung boroknya.
  4. Acid reflux, oesophagitis and GORD. Acid reflux terjadi ketika zat asam keluar dari lambung dan naik ke kerongkongan. Acid reflux bisa menyebabkan esofagitis (radang kerongkongan) atau gastro-oesophageal reflux disease (GORD - acid reflux, dengan atau tanpa esofagitis).
  5. Hiatus hernia atau lambung bagian atas menekan dada bagian bawah melalui bagian diafragma yang bermasalah. Biasanya hiatus hernia hanya menyebabkan GORD.
  6. Infeksi bakteri H. pylori.
  7. Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya obat-obatan anti peradangan atau obat-obatan lain (misalnya antibiotik dan steroid).
Bila Anda merasakan sakit yang tidak biasa di bagian perut Anda, segera temui dokter Anda. Sebaiknya jangan mengonsumsi obat secara sembarangan. Bisa jadi Anda mengalami apa yang dialami oleh seorang teman itu: sindrom dyspepsia.
Untuk mempercepat proses penyembuhan maupun pencegahan, HD Dynamic Trio + Enzymeminerals sangat dianjurkan. Alasannya, produk ini sangat berkhasiat membantu memperbaiki sistem pencernaan, membantu mengatasi masalah pencernaan, membantu mendetoksifikasi sistem pencernaan, membantu meningkatkan penyerapan nutrisi secara efektif, membantu memberikan nutrisi yang penting bagi tubuh, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Dyspepsia atau istilah yang sering dimengerti masyarakat sebagai maag atau penyakit lambung, adalah kumpulan gejala yang dirasakan sebagai nyeri terutama di ulu hati, orang yang terserang penyakit ini biasanya sering mual, muntah, rasa penuh, dan rasa tidak nyaman.
Ada beberapa hal yang berpengaruh terhadap timbulnya dyspepsia ini.
Penyebab dyspepsia atau maag :
1. Pengeluaran asam lambung berlebih
2. Pertahanan dinding lambung yang lemah
3. Infeksi helicobacter pylory (sejenis bacteri yang hidup di dalam lambung, dalam jumlah kecil) ketika asam lambung yang dihasilkan lebih banyak kemudian pertahanan dinding lambung menjadi lemah, bakteri ini bisa bertambah banyak jumlahnya, apalagi disertai kebersihan makanan yang kurang
4. Gangguan gerakan saluran cerna
5. Strees psikologis.
Dyspepsia ada yang sifatnya organik dan fungsional. Namun disarankan semua penderita penyakit ini sebaiknya melakukan pemeriksaan tuntas.
Pemeriksaan yang paling kita pilih untuk melakukan pengecekan adalah dengan endoskopi yaitu memasukkan alat melalui mulut, sehingga bisa melihat kerongkongan, lambung, sampai usus 12 jari secara langsung.
Dyspepsia organik misalnya terjadi pada tukak lambung, tukak usus 12 jari, atau ada tumor, dan polip atau hemangioma. Sedangkan pada penderita dyspepsia fungsional, sebetulnya tidak ada kelainan. Kalaupun ada kelainan hanya gambaran suatu gastrotis/gambaran radang pada mukosa lambung.
Berikut ini adalah gaya hidup yang dianjurkan untuk mengelola dan mencegah timbulnya gangguan pada lambung :
1. Atur pola makan
2. Olah raga teratur
3. Hindari makanan berlemak tinggi yang menghambat pengosongan isi lambung (coklat, keju, dll)
4. Hindari makanan yang menimbulkan gas di lambung (kol, kubis, kentang, melon, semangka, dll)
5. Hindari makanan yang terlalu pedas
6. Hindari minuman dengan kadar caffeine, alkohol, dan kurangi rokok
7. Hindari obat yang mengiritasi dinding lambung
8. Kelola stress psikologi se-efisien mungkin.

Perjalanan Dyspepsia

Dyspepsia adalah penyakit kronis yang biasanya berlangsung tahunan, jika tidak seumur hidup. Ia bagaimanapun menunjukan keperiodean (kecenderungan waktu tertentu), yang berarti bahwa gejala-gejala mungkin lebih sering atau berat/parah berhari-hari, berminggu-minggu, atau berbulan-bulan dan kemudian kurang sering atau berat/parah untuk berhari-hari, berminggu-minggu, atau berbulan-bulan. Sebab-sebab untuk fluktuasi-fluktuasi ini tidak diketahui. Karena fluktuasi-fluktuasi ini, adalah penting untuk menilai efek-efek perawatan melalui waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk memastikan bahwa segala perbaikan disebabkan oleh perawatan dan bukan hanya pada fluktuasi alami dalam frekwensi atau keparahan dari penyakit.

Komplikasi-Komplikasi Dyspepsia

Komplikasi-komplikasi dari penyakit-penyakit fungsional dari saluran pencernaan adalah relatif terbatas. Karena gejala-gejala paling sering dibangkitkan (diprovokasi) oleh makan, pasien-pasien yang merubah diet-diet mereka dan mengurangi pemasukan kalori-kalori mereka mungkin kehilangan berat badan. Bagaimanapun, kehilangan berat badan adalah tidak biasa pada penyakit-penyakit fungsional. Sesungguhnya, kehilangan berat badan harus menyarankan kehadiran dari penyakit-penyakit yang bukan fungsional. Gejala-gejala yang membangunkan pasien-pasien dari tidur juga kemungkinan disebabkan oleh penyakit-penyakit bukan fungsional daripada fungsional.
Paling umum, penyakit-penyakit fungsional mengganggu kesenangan (hidup) dan aktivitas-aktivitas harian pasien. Orang-orang yang mengembangkan mual atau nyeri setelah makan mungkin melewati makan pagi atau makan siang. Pasien-pasien juga umumnya menghubungkan gejala-gejala dengan makanan-makanan spesifik (contohnya, susu, lemak, sayur-sayuran). Apakah hubungan-hubungan adalah nyata atau tidak, pasien-pasien ini akan membatasi diet-diet mereka sesuai dengannya. Susu adalah makanan yang paling umum yang dieliminasi (dihilangkan), seringkali secara tidak perlu, dan ini dapat menjurus pada pemasukkan yang tidak memadai dari kalsium dan osteoporosis. Gangguan pada aktivitas-aktivitas harian juga dapat menjurus pada persoalan-persoalan hubungan-hubungan antar perorangan, terutama dengan pasangan (suami dan istri). Kebanyakan pasien-pasien dengan penyakit fungsional hidup dengan gejala-gejala mereka dan jarang mengunjungi dokter-dokter untuk diagnosis dan perawatan.

Mendiagnosis Dyspepsia

Dyspepsia didiagnosa terutama berdasarkan gejala-gejala khas dan penyampingan (eksklusi) dari penyakit-penyakit pencernaan yang bukan fungsional (termasuk penyakit-penyakit yang berkaitan dengan asam), penyakit-penyakit yang bukan pencernaan, dan penyakit-penyakit jiwa (psikiatris). Ada tes-tes untuk mengidentifikasi fungsi pencernaan yang abnormal secara langsung, namun mereka terbatas dalam kemampuan mereka untuk melakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar